Bagi pemilik kucing, mungkin sering kali melihat hewan kesayangannya mengunyah rumput di taman atau halaman rumah. Meskipun kucing dikenal sebagai karnivora murni yang lebih suka daging, perilaku memakan rumput cukup umum ditemukan. Kebiasaan ini sering menimbulkan pertanyaan, terutama terkait dengan manfaat atau alasan di baliknya. Apakah kucing memakan rumput karena kebutuhan kesehatan, atau sekadar mengikuti naluri alami? Artikel ini akan membahas beberapa alasan penting mengapa kucing memakan rumput dan bagaimana hal ini berkaitan dengan kesejahteraan mereka.
1. Membersihkan Sistem Pencernaan
Salah satu alasan utama kucing memakan rumput adalah untuk membantu membersihkan sistem pencernaannya. Kucing sering kali menelan bulu saat mereka merawat tubuhnya melalui aktivitas grooming. Bulu-bulu ini dapat menumpuk di dalam perut dan membentuk bola rambut (hairball) yang sulit dicerna. Dengan memakan rumput, kucing memicu refleks muntah yang berguna untuk mengeluarkan hairball dan zat asing lainnya dari perutnya.
Rumput bekerja sebagai agen iritasi ringan bagi lambung, sehingga membantu mengeluarkan benda yang tidak seharusnya ada di dalam perut. Jadi, jika Anda melihat kucing memuntahkan rumput dan bola rambut setelah makan rumput, itu sebenarnya mekanisme alami tubuhnya untuk menjaga pencernaan tetap sehat.
2. Sumber Serat Alami untuk Pencernaan
Meskipun kucing tidak bergantung pada serat seperti herbivora, ada kalanya serat bermanfaat untuk memperlancar pergerakan usus. Rumput mengandung serat alami yang membantu mendorong makanan dan bulu yang tidak dicerna keluar melalui feses. Jika kucing mengalami sembelit atau gangguan pencernaan ringan, memakan rumput bisa menjadi cara untuk merangsang usus dan memperbaiki sistem pembuangan.
Beberapa ahli berpendapat bahwa perilaku ini merupakan bentuk “pengobatan diri” alami pada kucing, di mana mereka mencari solusi terhadap ketidaknyamanan dalam tubuh tanpa campur tangan manusia.
3. Memenuhi Kekurangan Nutrisi Tertentu
Ada teori yang menyatakan bahwa kucing mungkin memakan rumput untuk mendapatkan zat atau mineral tertentu yang tidak tersedia dalam makanan utamanya. Beberapa jenis rumput mengandung folat (vitamin B9), yang berguna dalam produksi hemoglobin dan membantu dalam fungsi enzimatik. Hemoglobin diperlukan untuk mengangkut oksigen dalam darah, dan kekurangan folat bisa memengaruhi kesehatan kucing, terutama jika mereka mengalami anemia ringan.
Selain itu, rumput juga mengandung sedikit kadar cairan, sehingga bisa membantu menambah asupan air secara tidak langsung, terutama jika kucing tidak terlalu sering minum.
4. Memperkuat Naluri Alami yang Diturunkan dari Leluhur
Kucing domestik mewarisi naluri alami dari nenek moyang liar mereka. Kucing liar dan kerabatnya, seperti singa dan harimau, juga diketahui sesekali memakan rumput atau daun-daunan. Hal ini mungkin bagian dari kebiasaan berburu dan makan mangsa utuh, termasuk isi lambung hewan herbivora. Karena sebagian dari isi lambung mangsanya mengandung tumbuhan dan serat, kucing domestik juga mempertahankan naluri untuk mengonsumsi bahan tanaman seperti rumput.
Dalam konteks ini, memakan rumput dapat dianggap sebagai perilaku bawaan yang telah diwariskan selama ribuan tahun.
5. Mengatasi Stres atau Kebosanan
Kucing yang merasa bosan, stres, atau gelisah terkadang mencari cara untuk menenangkan dirinya. Memakan rumput bisa menjadi salah satu bentuk pengalihan, terutama jika kucing tinggal di dalam rumah dan tidak memiliki cukup stimulasi mental atau aktivitas fisik. Beberapa pemilik kucing bahkan melaporkan bahwa kucing mereka tampak lebih santai setelah mengunyah rumput.
Memastikan kucing mendapatkan stimulasi cukup, seperti mainan interaktif atau waktu bermain dengan pemilik, dapat mengurangi kecenderungan mereka untuk makan rumput secara berlebihan.
6. Mengatasi Mual atau Gangguan Perut
Sama seperti manusia, kucing juga bisa merasa mual atau tidak nyaman di perut. Beberapa kucing mungkin mencari rumput secara naluriah sebagai upaya untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Rumput yang dimakan bisa membantu mengosongkan lambung dari sisa makanan yang menyebabkan gangguan, entah melalui muntah atau mempercepat pembuangan melalui feses.
Namun, jika kucing sering terlihat mual atau memuntahkan makanan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter hewan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan serius yang mendasarinya.
7. Apakah Berbahaya jika Kucing Makan Rumput?
Secara umum, memakan rumput tidak berbahaya bagi kucing. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik kucing untuk memastikan perilaku ini tetap aman:
- Hindari Pestisida dan Bahan Kimia: Pastikan rumput yang dimakan kucing tidak terpapar pestisida atau bahan kimia berbahaya yang bisa meracuni mereka.
- Pilih Rumput yang Aman: Beberapa tanaman hias beracun bagi kucing, seperti lily dan philodendron. Jadi, pastikan area tempat kucing bermain bebas dari tanaman berbahaya.
- Jangan Biarkan Berlebihan: Jika kucing terlalu sering memakan rumput atau memuntahkannya, bisa jadi ada masalah pencernaan yang lebih serius. Konsultasikan dengan dokter hewan jika Anda melihat gejala ini.
8. Alternatif Rumput untuk Kucing Indoor
Bagi pemilik kucing yang tinggal di apartemen atau rumah tanpa halaman, Anda dapat menyediakan cat grass atau rumput khusus kucing. Cat grass biasanya terdiri dari campuran biji-bijian seperti gandum atau barley yang tumbuh cepat dan aman dikonsumsi kucing. Selain itu, memberikan rumput khusus ini juga mencegah kucing mengunyah tanaman hias beracun di dalam rumah.
Menanam cat grass sendiri cukup mudah, dan bisa menjadi solusi aman bagi kucing indoor yang ingin mengikuti nalurinya untuk mengunyah rumput.
Kesimpulan
Perilaku kucing memakan rumput mungkin tampak aneh bagi sebagian orang, tetapi sebenarnya hal ini merupakan bagian dari naluri alami dan kebutuhan kesehatan mereka. Dari membantu mengeluarkan hairball, memperbaiki sistem pencernaan, hingga meredakan stres, memakan rumput memiliki banyak manfaat potensial. Namun, penting bagi pemilik kucing untuk memastikan bahwa rumput yang dimakan aman dan tidak tercemar bahan kimia.
Jika perilaku ini terjadi secara berlebihan atau disertai dengan gejala lain seperti muntah berkepanjangan atau kehilangan nafsu makan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter hewan. Dengan memahami alasan di balik kebiasaan ini, pemilik kucing bisa lebih bijaksana dalam merawat dan menjaga kesehatan hewan kesayangannya.